Cara menganalisa teknikal forex paling akurat
1. Kondisi market
2. Pemilihan indikator
Ada 4 jenis kondisi market yang sering terjadi pada forex market , dan setiap satu cara analisa tidak akan berhasil pada keempat jenis kondisi tersebut. Oleh karena itu untuk menjadikan analisa kita akurat maka setiap cara analisa hanya digunakan pada satu kondisi market .
Selain itu untuk menganalisa kondisi market tertentu diperlukan pula indikator tertentu .Oleh karena itu pemilihan indikator yang benar bisa menjadi faktor penting keakuratan sebuah analisa .
Berikut ini adalah 4 jenis kondisi market serta cara analisanya :
1. Kondisi swing
Arah market selanjutnya bisa di prediksi dengan menggunakan indikator jenis pembalikan seperti stochastic oscilator yang menghasilkan signal di area support dan resistance.
Secara umum arah market selanjutnya bisa diketahui dari posisi grafik dan stocastic . Jika grafik berada di sekitar garis support maka arah selanjutnya adalah naik , jika grafik berada di sekitar garis resistance arah market selanjutnya adalah turun.
Setelah diketahui perkiraan arah marketnya , Fokus selanjutnya adalah mencari entri point di area support dan resistance tersebut .Sehingga cara analisa yang bisa digunakan adalah seperti ini :
– Buatlah garis support dan resistance
– Pasang indikator stocastic oscilator untuk memberikan signal siap siap masuk pasar
– Entry pointnya adalah ketika candlestick membentuk pola reversal dan stocastic menunjukan overbought/oversold . Atau ketika terjadi crossing stocastick.
2. Kondisi break / volatile
Arah market pada kondisi ini telah diketahui yaitu jika candle yang melakukan break adalah bullish maka arah selanjutnya adalah naik , jika candle yang melakukan break adalah bearish maka arah selanjutnya adalah turun.
Dengan demikian analisanya akan berfokus pada mencari titik untuk masuk pasar dengan tepat.
Indikator yang tepat pada kondisi ini adalah Bolinger band dan Volume .Cara analisa nya :
– Pasang bollinger band untuk melihat volatilitas market
– Gunakan indikator volume untuk melihat tenaga break
– Entry pointnya adalah ketika open candle selanjutnya terbentuk , dimana bollinger band melebar dan volume candle yang melakukan break lebih besar dari volume sebelumnya.
3. Kondisi jenuh
Indikator yang tepat digunakan pada kondisi ini adalah indikator jenis oscilator mosalnya RSI atau stochastick .Selain itu bisa menggunakan money flow index .
Arah market pada kondisi jenuh diketahui dari kondisi jenuh itu sendiri. Jika saat ini sedan jenuh beli ( overbought) maka arah market selanjutnya adalah turun. Jika saat ini sedang jenuh jual (oversold) maka arah market selanjutnya adalah naik .
Fokus analisa pada kondisi jenuh ini adalah mencari entry point yang menunjukan market siap balik arah.Cara analisanya :
– Pasang indikator money flow index ( 5)
– Pasang stochastic oscilator
– Entry point adalah ketika stocahstik bernilai dibawah 20 atau diatas 80 , serta MFI bernilai 0 atau 100
.
4. Kondisi chaos
Arah market baru diketahui ketika terjadi konvergen .Dan indikator yang bisa digunakan untuk kondisi ini misalnya MACD , stochastic,RSI ,William % range atau MFI .
Fokus analisa pada kondisi ini adalah mencari kondisi konvergen lalu mencari entry pointnya. Caranya :
– Gunakan indikator , misalnya MFI atau stochastic
– Konvergen adalah ketika grafik menjadi lebih rendah namun indikator menjadi lebih tinggi , atau grafik meninggi namun indikator merendah.
– Enty pointnya adalah pada saat open candle selanjutnya terbentuk setelah terjadi konvergen.
untuk bisa memahami cara analisa teknikal, memang perlu proses dan juga pembelajaran yang bagus agar bisa meraih segalanya dengan baik karena itu setiap broker memberikan kemudahan dari beberapa fasilitas seperti akun demo untuk melakukan pembelajaran, itu bisa kita dapat dari broker termasuk broker gainscopefx
ReplyDelete